Rabu, 18 Januari 2012

Messi Penyerang Terbaik

Kapten Manchester United, Nemanja Vidic, mengakui Lionel Messi sebagai penyerang terbaik dunia.

"Saya pikir Messi adalah penyerang terbaik di dunia. Sangat sulit bermain menghadapi dirinya. Dia pemain yang sangat bagus," ujar Vidic.

Bek tangguh Serbia juga melayangkan pujian kepada Xavi sebagai konduktor lapangan tengah Barcelona.

"Xavi juga seorang pemain yang sangat bagus, menyenangkan melihatnya bermain," puji Vidic.

Bintang Barcelona dan pemain Argentina itu meraih Ballon d'Or untuk ketiga kalinya sebagai pemain terbaik di Zurich, Selasa (10/1) dini hari WIB. Messi mengalahkan rekan setimnya Xavi Hernandez serta winger Portugal Cristiano Ronaldo (Real Madrid), yang meraih penghargaan itu pada 2008 lalu.

Messi tercatat mencetak 59 gol dari 70 penampilan untuk klub dan negara sepanjang 2011, 55 gol di antaranya dicetak untuk Barcelona dalam 57 penampilan. Ia juga menciptakan 35 assist sepanjang tahun itu.

Barca VS Madrid ( Januari )

Real Madrid yang menjamu Barcelona dalam perempatfinal Copa del Rey, Rabu (18/1) atas Kamis (19/1) dini hari, di Estadio Santiago Barnabeu, harus mengakui musuh abadinya itu lebih unggul.

Meski sempat unggul 1-0 lewat sepakan Cristiano Ronaldo menit ke 11 di babak pertama, Barcelona yang memainkan pola 4-3-3 langsung bangkit untuk balik menekan tim ibu kota.

Di babak kedua laga El Clasico antara Madrid dan Barcelona terus memanas. Wasit harus mengeluarkan tujuh kartu kuning untuk pertandingan keras menjurus kasar itu.

Kapten Carlos Puyol menjadi penyama kedudukan di menit ke 49 lewat sundulan, setelah menerima umpan sepak pojok dari Xavi Hernandez. Barcelona memperbesar keunggulannya lewat sepakan Eric Abidal lewat sepakan kaki kiri menerima umpan brilian Lionel Messi.

Menang di kandang lawan, satu kaki Barcelona sudah di semi final. Laga kedua di Camp Nou cukup berat buat Real Madrid.(RIZ)

Minggu, 15 Januari 2012

Resensi dari novel Letters to Sam

Judul Buku : Letters to Sam
Pengarang : Daniel Gottlieb                          
Penerbit     : Gagas Media
Tebal           : xiv + 218 halaman

                Dabiel Gottlieb, adalah seorang psikolog dan terapis keluarga yang menjadi pembawa acara di Voices in the family di radio WHYY, afiliasi dari Philadelphia’s Nation Public Radio. Dia adalah ayah dari dua putri, dan Sam adalah cucu satu-satunya. Melalui buku ini Daniel Gottlieb ingin mengajarkan kepada Sam tentang Cinta, Kehilangan, dan Anugerah hidup. Daniel Gottlieb sering menulis suratuntuk cucunya Sam, surat tersebut berisi tentang pengalaman hidupnya dan pesan-pesan yang diberikannya kepada Sam. Dia menulis buku ini seperti hal nya guru sedang mengajarkan pelajaran-pelajaran hidup untuk murid nya.
                Selain itu Sang Kakek ( Daniel Gottlieb ) ingin membagi pandangan tentang menjadi berbeda, bagaimana menghadapi ketakutan, merajut harapan, dan mengambil hikmah dalam setiap rencana tuhan. Inilah sebulir kisah yang dibagi Daniel Gottlieb untuk Sam dan untuk kita semua tentang menjadi manusia. Dari awal kisah ini, beliau menceritakan betapa bahagianya dia menyambut kelahiran cucunya, yang bernama Sam dan menceritakan pertumbuhan Sam. Kemudian, Sang Kakek mengenalkan Sam kepada seluruh anggota keluarganya. Setelah itu, Kakeknya memberikan banyak pelajaran hidup sembari terus menceritakan juga bahwa ada sisi yang berbeda pada Sam.  Dan dia harus sabar menghadapinya ketika cucunya dinyatakan mengidap PDD ( Autisme ),yang artinya Sam tidak bisa menyesuaikan diri terhadap suatu kehilangan atau sebuah perubahan yang terjadi. Daniel Gottlieb juga sudah mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan yang dialaminya selama dua puluh tahun yang membuat kakinya tidak befungsi, kandung kemihnya juga tidak berfungsi ini menyebabkan dia harus memakai kateter. Buku ini memberikan pelajaran kepada kita mengenai perjalanan hidup yang harus kita lalui dengan penuh kesabaran, tetapi buku ini tidak memasukan nilai-nilai agama yang mestinya menjadi pedoman kita dalam menjalani lika-liku hidup ini.
                Dengan membaca buku ini kita menjadi lebih tahu pilihan hidup seperti apa yang sebaiknya kita lewati, dan melatih kesabaran, mental dan mengingatkan kita atas kasih sayang dan cinta kepada orang-orang yang kita temui, dan juga yang berjasa dalam hidup kita. Buku ini sangat baik untuk siapa pun karena dapat membantu kita untuk menguatkan dan mengontrol jiwa kita agar tidak mudah rapuh atau putus asa. Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, bahwa buku ini tidak didasari nilai-nilai agama oleh karena itu kita tetap mengambil pelajaran yang telah diberikan dari buku ini tetapi seacara pribadi  kita menambahkan nilai-nilai agama yang kita perlukan dalam hidup kita.