Dingin
Basah
Kuyup
Keluhan ribuan keluhan
Inilah manusia ibu kota
Disaat kekeringan keluhan terlontar bagai angin ribut
Semua menggumam kepanasan
Terik matahari seakan sejengkal diatas kepala
Musim demi musim hilir berganti
Desember hingga Februari ribuan tetes tiap hari
Membasahi bu kota
Merendamkan kaki gedung menjulang
Lelap semua tertidur
Hujan tak henti membasahi
Sungai pun tak kuasa menahan
Sampah-sampah bertumpuk menyesatkan aliran
Kejam manusia ibu kota
Tidak memikirkan akibat
Mereka hanyak melakukan dengan nikmat
Seolah tidak melihat nasib mereka sendiri
Mana..
Dimana pohon penyegar tubuh ibu kota
Prihatin
Mereka ditebang tanpa sepengetahuan
Oh manusia ibu kota…
Nasibmu tak pernah berhenti
Selalu seperti ini
Itulah balasan dari Tuhan