Malam ini dyah mau berbagi cerita tentang dua sahabat hebat baru naik kelas 11 SMA yang melaksanakan sebuah amanah luar biasa! Wilis(pr) dan Oka(lk) namanya, berasal dari SMA 2 Kota Yogjakarta. Pada hari selasa tanggal 21 Juli 2015 saya mewawancarai mereka mengenai tugasnya sebagai informan di Stasiun Yogjakarta. Di saat waktu berkumpul dengan keluarga dalam rangka merayakan hari Raya Idul Fitri, Oka dan Wilis tetap bersemangat melaksanakan amanah yang tak ringan ini. Mereka ditugaskan mulai dari tanggal 16 Juli sampai 21 Juli. Tugas mereka adalah memberikan informasi dan memberikan petunjuk bila ada pengguna kereta api kebingungan secara ramah dan santun. Selain Oka dan Wilis, ada lagi teman-temannya yang lain juga melaksanakan tugas mulia ini di lampu merah, perempatan jalan raya, terminal dan di tempat yang ramai lainnya. Tentunya mereka bertugas bersama polisi untuk membantu memberikan informasi bagi orang-orang yang sedang mudik lebaran, menolong bila ada yang kecelakaan dan memberi arahan lalu lintas bila lalu lintas sedang kacau. Menurut Wilis dan Oka untuk mengikuti kegiatan ini ada yang mengajukan sebagai relawan dan ada yang dipilih dari sekolah. Sekolah pun akan memberikan sebuah bonus bagi mereka yang melaksanakan tugas tersebut.Hebat sekali bukan? Saya sering menemui di daerah Jawa, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya belum pernah terlihat kegiatan ini. Patut dicontoh buat pemuda Jakarta nih teman-teman. Saluut deh pokoknya sama mereka!Salam Pramuka:)
Selasa, 04 Agustus 2015
Si Praja Muda Karana
Halo kawan!
Malam ini dyah mau berbagi cerita tentang dua sahabat hebat baru naik kelas 11 SMA yang melaksanakan sebuah amanah luar biasa! Wilis(pr) dan Oka(lk) namanya, berasal dari SMA 2 Kota Yogjakarta. Pada hari selasa tanggal 21 Juli 2015 saya mewawancarai mereka mengenai tugasnya sebagai informan di Stasiun Yogjakarta. Di saat waktu berkumpul dengan keluarga dalam rangka merayakan hari Raya Idul Fitri, Oka dan Wilis tetap bersemangat melaksanakan amanah yang tak ringan ini. Mereka ditugaskan mulai dari tanggal 16 Juli sampai 21 Juli. Tugas mereka adalah memberikan informasi dan memberikan petunjuk bila ada pengguna kereta api kebingungan secara ramah dan santun. Selain Oka dan Wilis, ada lagi teman-temannya yang lain juga melaksanakan tugas mulia ini di lampu merah, perempatan jalan raya, terminal dan di tempat yang ramai lainnya. Tentunya mereka bertugas bersama polisi untuk membantu memberikan informasi bagi orang-orang yang sedang mudik lebaran, menolong bila ada yang kecelakaan dan memberi arahan lalu lintas bila lalu lintas sedang kacau. Menurut Wilis dan Oka untuk mengikuti kegiatan ini ada yang mengajukan sebagai relawan dan ada yang dipilih dari sekolah. Sekolah pun akan memberikan sebuah bonus bagi mereka yang melaksanakan tugas tersebut.Hebat sekali bukan? Saya sering menemui di daerah Jawa, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya belum pernah terlihat kegiatan ini. Patut dicontoh buat pemuda Jakarta nih teman-teman. Saluut deh pokoknya sama mereka!Salam Pramuka:)
Malam ini dyah mau berbagi cerita tentang dua sahabat hebat baru naik kelas 11 SMA yang melaksanakan sebuah amanah luar biasa! Wilis(pr) dan Oka(lk) namanya, berasal dari SMA 2 Kota Yogjakarta. Pada hari selasa tanggal 21 Juli 2015 saya mewawancarai mereka mengenai tugasnya sebagai informan di Stasiun Yogjakarta. Di saat waktu berkumpul dengan keluarga dalam rangka merayakan hari Raya Idul Fitri, Oka dan Wilis tetap bersemangat melaksanakan amanah yang tak ringan ini. Mereka ditugaskan mulai dari tanggal 16 Juli sampai 21 Juli. Tugas mereka adalah memberikan informasi dan memberikan petunjuk bila ada pengguna kereta api kebingungan secara ramah dan santun. Selain Oka dan Wilis, ada lagi teman-temannya yang lain juga melaksanakan tugas mulia ini di lampu merah, perempatan jalan raya, terminal dan di tempat yang ramai lainnya. Tentunya mereka bertugas bersama polisi untuk membantu memberikan informasi bagi orang-orang yang sedang mudik lebaran, menolong bila ada yang kecelakaan dan memberi arahan lalu lintas bila lalu lintas sedang kacau. Menurut Wilis dan Oka untuk mengikuti kegiatan ini ada yang mengajukan sebagai relawan dan ada yang dipilih dari sekolah. Sekolah pun akan memberikan sebuah bonus bagi mereka yang melaksanakan tugas tersebut.Hebat sekali bukan? Saya sering menemui di daerah Jawa, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya belum pernah terlihat kegiatan ini. Patut dicontoh buat pemuda Jakarta nih teman-teman. Saluut deh pokoknya sama mereka!Salam Pramuka:)
Say Taxi, It's so different guys
Halo para silent riders! Apa kabar? Semoga dalam keadaan
sehat wal’afiat ya semua. Hari ini mau mengulas berbagai topik yang saya
dapatkan saat mudik lebaran. Topik pertama yang mau saya ulas mengenai aplikasi
SayTaxi yang dapat Anda download di handphone Android atau Iphone. SayTaxi
adalah aplikasi pemesanan Taxi secara mudah dan efisien di kota Yogjakarta.
Caranya hanya dengan mendaftar kemudian memasukkan kode verifikasi yang
terkirim ke nomor handphone lalu pilih lokasi Anda berada dan destinasi yang akan
dituju. Tidak perlu ribet memesan taxi dengan menelpon bukan? Karena Anda akan
diberitau lokasi taxi driver yang dekat dengan keberadaan Anda kemudian menjemput Anda, sehingga Anda tak
perlu menunggu lama. Mobil yang digunakan pun sangat nyaman dengan merk mobil
yang elegan seperti Chervolet dan Avanza. Ada pula penawaran taksi VVIP
menggunakan mobil Alphard harganya lumayan terjangkau hanya 2x dari tariff
taksi regular. Namun yang saya bahas
mengenai taksi regular yang menggunakan mobil merk Chervolet atau Toyota. Di
dalam mobil dilengkapi aplikasi GPS untuk driver dalam mencari letak penumpang
yang memesan taksi tersebut. Bahkan, bila driver tidak menemukan letak si
penumpang, sang driver akan segera menelpon untuk mencari tahu keberadaan si
penumpang. Penumpang tak perlu khawatir mengenai biaya perjalanan, karena Taksi
ini menerapkan system Argo. Bila Taksi tidak memasang argo maka penumpang
berhak mendapatkan 500.000 rupiah untuk taksi regular. Tentu nyaman dan aman
kan? Tidak perlu ribet dengan pemesanan taksi lagi mulai sekarang, dan kita pun
terhindar dari taksi-taksi gelap yang sering memainkan argo. Mengenai
keberadaan taksi ini, saya baru menjumpai di daerah Yogjakarta. Mungkin, nanti
akan tersebar di kota-kota lain. Semoga kita bisa menjadi konsumen bijak dalam
memilih suatu hal, silakan mencoba :)
Kamis, 18 Juni 2015
Sepatu Murah Sesuai Keinginan Mu
Dear Blogspot's People :):)
Yuhuuu, udah lama nih gak nge-post tulisan. Hmm langsung aja nih, aku mau nawarin sepatu-sepatu yang lucu, simple, dan unik. Bahkan, kalian bisa request gaya dan warna sepatu sesuai keinginan mu. Banyak macam sepatu mulai dari flatshoes, heel, wedges, platform heels, sneakers dan masih banyaaak lagi model-modelnya. Daripada bingung, langsung aja cuzz ke IG nya : @vebee.shop Banyak diskonnn pulaaa, mau nungguu apa lagi??? Pembuatannya pun paling cepat seminggu :) TUNGGU APALAGI DEAR? hehe
Liat ini ladies, hasil jadi sepatu sesuai keinginan pelanggannya :)Bagus dan lucu kan? Ayok cek ig nya @vebee.shop dear
Yuhuuu, udah lama nih gak nge-post tulisan. Hmm langsung aja nih, aku mau nawarin sepatu-sepatu yang lucu, simple, dan unik. Bahkan, kalian bisa request gaya dan warna sepatu sesuai keinginan mu. Banyak macam sepatu mulai dari flatshoes, heel, wedges, platform heels, sneakers dan masih banyaaak lagi model-modelnya. Daripada bingung, langsung aja cuzz ke IG nya : @vebee.shop Banyak diskonnn pulaaa, mau nungguu apa lagi??? Pembuatannya pun paling cepat seminggu :) TUNGGU APALAGI DEAR? hehe
Liat ini ladies, hasil jadi sepatu sesuai keinginan pelanggannya :)Bagus dan lucu kan? Ayok cek ig nya @vebee.shop dear
Sabtu, 20 Desember 2014
Sadar
Carut marut bangsaku ini
Lantas? Apa penyebab utamanya?
Hilir mudik lembaran kokoh yang kini terenyak tak berharga
Seperti daun berjatuhan entah kemana
Inilah hasrat manusia berpikiran konglomerat
Paradigma hanya mengarah ke satu tujuan
Semua karena “uang”
Tanpa landasan niat dan ikhlas pada Tuhan
Semua berlomba memenangkan pertandingan harta
Pola pikir kusam melamunkan kekayaan
Menyelinap selembar demi selembar
Untuk kebahagiaan sesaat tanpa memikirkan nasib negeri ku ini?
Gumoh menatap kabar kasus tikus berlarian tiap hari
Pagiku serasa menyantap hidangan basi tak layak konsumsi
Cemoohan rakyat tak diperdulikan oleh mereka?
Terlihat seperti batu benda mati tak berdaya
Sadarlah wahai petinggi
Hidupmu hanya sesaat menikmati kemewahan
Kerjakanlah amanah dengan ikhlas untuk tanah airmu ini
Agar kamu tak menjadi orang yang merugi
Sesal
Wahai Pelita…
Aku tertegun mendengar gemercik air..
Setetes rindu mengalir tak kebayang
Hembusan nafas ini mulai memudar…
Wahai Senja…
Lukisan langit bercorak gemerlap
Ku menunggu sebuah angan
Angan yang terhempas tanpa arah dari sebuah harapan
Andai detik kembali semula
Raga terusik ingin kembali
Sesal, Sesal dan Sesal ditelan oleh waktu
Rasanya, seperti tertusuk ribuan duri
Hidup ini penuh dengan kesia-siaan
Tangan kakiku ini tak bisa meraba kejujuran
Mulutku ini terkunci gembok besi berkarat
Hanya tangisan malam menemaniku saat ini
Tak bisa lagi aku menikmati kokohnya hidup
Semua telah mengubah nasib diriku
Jujur, sang kunci utama
Agar tak menyesal kini dan nanti
Karya : Dyah Nurul Fikriani
Aku tertegun mendengar gemercik air..
Setetes rindu mengalir tak kebayang
Hembusan nafas ini mulai memudar…
Wahai Senja…
Lukisan langit bercorak gemerlap
Ku menunggu sebuah angan
Angan yang terhempas tanpa arah dari sebuah harapan
Andai detik kembali semula
Raga terusik ingin kembali
Sesal, Sesal dan Sesal ditelan oleh waktu
Rasanya, seperti tertusuk ribuan duri
Hidup ini penuh dengan kesia-siaan
Tangan kakiku ini tak bisa meraba kejujuran
Mulutku ini terkunci gembok besi berkarat
Hanya tangisan malam menemaniku saat ini
Tak bisa lagi aku menikmati kokohnya hidup
Semua telah mengubah nasib diriku
Jujur, sang kunci utama
Agar tak menyesal kini dan nanti
Karya : Dyah Nurul Fikriani
Ku Harap Kembali
Rindu merana seiring sepi melanda
Tersirat kata nan sulit terungkap
Melihat derai hujan membentang langit angkasa malam ini
Perpaduan hati dan jiwa tak kebayang entah, kemana?
Melodi tetesan air mata meluap sebuah rindu
Yang dulu ada, kini entah kemana?
Teringat janji bak permadani namun tak terbukti
Kian kandas harapan tanpa sang mentari
Mengingat kembali masa itu
Teringat kata-kata terucap dari bibirmu
Dan tampak bayangmu berada digaris lurus mata
Layaknya ini hanya angan sebatang kara
Kini aku terjatuh ke lubang tak tertolongkan
Usahaku untuk melupakanmu
Tapi, apa daya? Aku tak bisa
Aku ingin seperti dulu
Atas nama cinta, ku harap kau kembali
Dyah Nurul Fikriani, 08 Nvember 2014 pukul 9:21.
Tersirat kata nan sulit terungkap
Melihat derai hujan membentang langit angkasa malam ini
Perpaduan hati dan jiwa tak kebayang entah, kemana?
Melodi tetesan air mata meluap sebuah rindu
Yang dulu ada, kini entah kemana?
Teringat janji bak permadani namun tak terbukti
Kian kandas harapan tanpa sang mentari
Mengingat kembali masa itu
Teringat kata-kata terucap dari bibirmu
Dan tampak bayangmu berada digaris lurus mata
Layaknya ini hanya angan sebatang kara
Kini aku terjatuh ke lubang tak tertolongkan
Usahaku untuk melupakanmu
Tapi, apa daya? Aku tak bisa
Aku ingin seperti dulu
Atas nama cinta, ku harap kau kembali
Dyah Nurul Fikriani, 08 Nvember 2014 pukul 9:21.
Jumat, 22 Maret 2013
Nasib Manusia Ibu Kota
Dingin
Basah
Kuyup
Keluhan ribuan keluhan
Inilah manusia ibu kota
Disaat kekeringan keluhan terlontar bagai angin ribut
Semua menggumam kepanasan
Terik matahari seakan sejengkal diatas kepala
Musim demi musim hilir berganti
Desember hingga Februari ribuan tetes tiap hari
Membasahi bu kota
Merendamkan kaki gedung menjulang
Lelap semua tertidur
Hujan tak henti membasahi
Sungai pun tak kuasa menahan
Sampah-sampah bertumpuk menyesatkan aliran
Kejam manusia ibu kota
Tidak memikirkan akibat
Mereka hanyak melakukan dengan nikmat
Seolah tidak melihat nasib mereka sendiri
Mana..
Dimana pohon penyegar tubuh ibu kota
Prihatin
Mereka ditebang tanpa sepengetahuan
Oh manusia ibu kota…
Nasibmu tak pernah berhenti
Selalu seperti ini
Itulah balasan dari Tuhan
Basah
Kuyup
Keluhan ribuan keluhan
Inilah manusia ibu kota
Disaat kekeringan keluhan terlontar bagai angin ribut
Semua menggumam kepanasan
Terik matahari seakan sejengkal diatas kepala
Musim demi musim hilir berganti
Desember hingga Februari ribuan tetes tiap hari
Membasahi bu kota
Merendamkan kaki gedung menjulang
Lelap semua tertidur
Hujan tak henti membasahi
Sungai pun tak kuasa menahan
Sampah-sampah bertumpuk menyesatkan aliran
Kejam manusia ibu kota
Tidak memikirkan akibat
Mereka hanyak melakukan dengan nikmat
Seolah tidak melihat nasib mereka sendiri
Mana..
Dimana pohon penyegar tubuh ibu kota
Prihatin
Mereka ditebang tanpa sepengetahuan
Oh manusia ibu kota…
Nasibmu tak pernah berhenti
Selalu seperti ini
Itulah balasan dari Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)