Sabtu, 20 Desember 2014
Sadar
Carut marut bangsaku ini
Lantas? Apa penyebab utamanya?
Hilir mudik lembaran kokoh yang kini terenyak tak berharga
Seperti daun berjatuhan entah kemana
Inilah hasrat manusia berpikiran konglomerat
Paradigma hanya mengarah ke satu tujuan
Semua karena “uang”
Tanpa landasan niat dan ikhlas pada Tuhan
Semua berlomba memenangkan pertandingan harta
Pola pikir kusam melamunkan kekayaan
Menyelinap selembar demi selembar
Untuk kebahagiaan sesaat tanpa memikirkan nasib negeri ku ini?
Gumoh menatap kabar kasus tikus berlarian tiap hari
Pagiku serasa menyantap hidangan basi tak layak konsumsi
Cemoohan rakyat tak diperdulikan oleh mereka?
Terlihat seperti batu benda mati tak berdaya
Sadarlah wahai petinggi
Hidupmu hanya sesaat menikmati kemewahan
Kerjakanlah amanah dengan ikhlas untuk tanah airmu ini
Agar kamu tak menjadi orang yang merugi
Sesal
Wahai Pelita…
Aku tertegun mendengar gemercik air..
Setetes rindu mengalir tak kebayang
Hembusan nafas ini mulai memudar…
Wahai Senja…
Lukisan langit bercorak gemerlap
Ku menunggu sebuah angan
Angan yang terhempas tanpa arah dari sebuah harapan
Andai detik kembali semula
Raga terusik ingin kembali
Sesal, Sesal dan Sesal ditelan oleh waktu
Rasanya, seperti tertusuk ribuan duri
Hidup ini penuh dengan kesia-siaan
Tangan kakiku ini tak bisa meraba kejujuran
Mulutku ini terkunci gembok besi berkarat
Hanya tangisan malam menemaniku saat ini
Tak bisa lagi aku menikmati kokohnya hidup
Semua telah mengubah nasib diriku
Jujur, sang kunci utama
Agar tak menyesal kini dan nanti
Karya : Dyah Nurul Fikriani
Aku tertegun mendengar gemercik air..
Setetes rindu mengalir tak kebayang
Hembusan nafas ini mulai memudar…
Wahai Senja…
Lukisan langit bercorak gemerlap
Ku menunggu sebuah angan
Angan yang terhempas tanpa arah dari sebuah harapan
Andai detik kembali semula
Raga terusik ingin kembali
Sesal, Sesal dan Sesal ditelan oleh waktu
Rasanya, seperti tertusuk ribuan duri
Hidup ini penuh dengan kesia-siaan
Tangan kakiku ini tak bisa meraba kejujuran
Mulutku ini terkunci gembok besi berkarat
Hanya tangisan malam menemaniku saat ini
Tak bisa lagi aku menikmati kokohnya hidup
Semua telah mengubah nasib diriku
Jujur, sang kunci utama
Agar tak menyesal kini dan nanti
Karya : Dyah Nurul Fikriani
Ku Harap Kembali
Rindu merana seiring sepi melanda
Tersirat kata nan sulit terungkap
Melihat derai hujan membentang langit angkasa malam ini
Perpaduan hati dan jiwa tak kebayang entah, kemana?
Melodi tetesan air mata meluap sebuah rindu
Yang dulu ada, kini entah kemana?
Teringat janji bak permadani namun tak terbukti
Kian kandas harapan tanpa sang mentari
Mengingat kembali masa itu
Teringat kata-kata terucap dari bibirmu
Dan tampak bayangmu berada digaris lurus mata
Layaknya ini hanya angan sebatang kara
Kini aku terjatuh ke lubang tak tertolongkan
Usahaku untuk melupakanmu
Tapi, apa daya? Aku tak bisa
Aku ingin seperti dulu
Atas nama cinta, ku harap kau kembali
Dyah Nurul Fikriani, 08 Nvember 2014 pukul 9:21.
Tersirat kata nan sulit terungkap
Melihat derai hujan membentang langit angkasa malam ini
Perpaduan hati dan jiwa tak kebayang entah, kemana?
Melodi tetesan air mata meluap sebuah rindu
Yang dulu ada, kini entah kemana?
Teringat janji bak permadani namun tak terbukti
Kian kandas harapan tanpa sang mentari
Mengingat kembali masa itu
Teringat kata-kata terucap dari bibirmu
Dan tampak bayangmu berada digaris lurus mata
Layaknya ini hanya angan sebatang kara
Kini aku terjatuh ke lubang tak tertolongkan
Usahaku untuk melupakanmu
Tapi, apa daya? Aku tak bisa
Aku ingin seperti dulu
Atas nama cinta, ku harap kau kembali
Dyah Nurul Fikriani, 08 Nvember 2014 pukul 9:21.
Jumat, 22 Maret 2013
Nasib Manusia Ibu Kota
Dingin
Basah
Kuyup
Keluhan ribuan keluhan
Inilah manusia ibu kota
Disaat kekeringan keluhan terlontar bagai angin ribut
Semua menggumam kepanasan
Terik matahari seakan sejengkal diatas kepala
Musim demi musim hilir berganti
Desember hingga Februari ribuan tetes tiap hari
Membasahi bu kota
Merendamkan kaki gedung menjulang
Lelap semua tertidur
Hujan tak henti membasahi
Sungai pun tak kuasa menahan
Sampah-sampah bertumpuk menyesatkan aliran
Kejam manusia ibu kota
Tidak memikirkan akibat
Mereka hanyak melakukan dengan nikmat
Seolah tidak melihat nasib mereka sendiri
Mana..
Dimana pohon penyegar tubuh ibu kota
Prihatin
Mereka ditebang tanpa sepengetahuan
Oh manusia ibu kota…
Nasibmu tak pernah berhenti
Selalu seperti ini
Itulah balasan dari Tuhan
Basah
Kuyup
Keluhan ribuan keluhan
Inilah manusia ibu kota
Disaat kekeringan keluhan terlontar bagai angin ribut
Semua menggumam kepanasan
Terik matahari seakan sejengkal diatas kepala
Musim demi musim hilir berganti
Desember hingga Februari ribuan tetes tiap hari
Membasahi bu kota
Merendamkan kaki gedung menjulang
Lelap semua tertidur
Hujan tak henti membasahi
Sungai pun tak kuasa menahan
Sampah-sampah bertumpuk menyesatkan aliran
Kejam manusia ibu kota
Tidak memikirkan akibat
Mereka hanyak melakukan dengan nikmat
Seolah tidak melihat nasib mereka sendiri
Mana..
Dimana pohon penyegar tubuh ibu kota
Prihatin
Mereka ditebang tanpa sepengetahuan
Oh manusia ibu kota…
Nasibmu tak pernah berhenti
Selalu seperti ini
Itulah balasan dari Tuhan
Selasa, 29 Januari 2013
Puisi Negeriku
Beribu pulau
Ratusan Kesenian dan budaya
Keramahan rakyatnya
Cerminan negri tercinta Indonesia
Di Sumatera terdapat danau toba
Mahameru puncak tertinggi di Jawa
Hutan besar menyelimuti kawasan timur
Oh sungguh indah alam Indonesia
Tetapi dibalik itu semua
Carut marut pemerintah menggelegar
Korupsi kolusi nepotisme, kemiskinan, busung lapar, terorisme, kekerasan, anarkisme
Mengapa menjadi santapan buruk rakyat negri in
Wahai petinggi Negara
Bomgkar omongan kosongmu
Hancurkan sifat dibalik cerminmu
Rangkul seluruh saudaramu
Ayo bangkitkan Negara ini
Tunjukkan pada dunia bahwa kita satu
Buktikan bahwa kita negri yang kuat dan adil
Dan bisa membawa negeri ini ke pintu gerbang kesuksesan
Ratusan Kesenian dan budaya
Keramahan rakyatnya
Cerminan negri tercinta Indonesia
Di Sumatera terdapat danau toba
Mahameru puncak tertinggi di Jawa
Hutan besar menyelimuti kawasan timur
Oh sungguh indah alam Indonesia
Tetapi dibalik itu semua
Carut marut pemerintah menggelegar
Korupsi kolusi nepotisme, kemiskinan, busung lapar, terorisme, kekerasan, anarkisme
Mengapa menjadi santapan buruk rakyat negri in
Wahai petinggi Negara
Bomgkar omongan kosongmu
Hancurkan sifat dibalik cerminmu
Rangkul seluruh saudaramu
Ayo bangkitkan Negara ini
Tunjukkan pada dunia bahwa kita satu
Buktikan bahwa kita negri yang kuat dan adil
Dan bisa membawa negeri ini ke pintu gerbang kesuksesan
Kamis, 27 Desember 2012
Teks Drama Perlawanan Rakyat Surabaya
Narator : 25 Oktober 1945, walaupun Indonesia sudah merdeka tetapi luka hati diantara rakyat Surabaya masih belum tersembuhkan…
Adegan 1
Narator : Pagi yang cerah kini menjadi kelam saat pasukan sekutu secara tiba-tiba mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak….
*Setting : di Pelabuhan, Brigjen AWS Malaby sedang turun dari kapal bersama sang istri dan pasukan sekutu*
Brigjen AWS Mallaby : ( dengan rasa senang ) HAHA! Akhirnya sampai juga di Surabaya ! Kini aku bisa merampas kekayaan rakyat Surabya !
Nyonya Malaby : ( Dengan gaya yang nge-sok ) Tuan, benarkah kita akan menjadi orang yang lebih kaya di negeri kita nanti?
Brigjen AWS Mallaby : Tentu nyoya, kita akan membawa pulang harta kekayaan disini. Jangan diragukan lagi, kita memang sudah kaya mungkin bisa menjadi juragan kekayaan di Inggris nanti.
Nyonya Mallaby : ( sambil ngipas-ngipas ) Kalau begitu, apa rencana tuan agar mendapatkan harta disini?
Brigjen AWS Mallaby : Kita akan menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak dan gedung Internatio…, itu adalah hal yang mudah nyonya..
Nyonya Mallaby : Okelah tuan, saya akan tetap menemani tuan dimanapun tuan berada..
Adegan 2
Narator : Pada saat itu pula, rakyat Surabaya sedang bekerja di lahan pertanian. Mereka kebanyakan adalah seorang petani, menanam padi demi mendapatkan sesuap nasi atau lebih…
*Setting : di lahan pertanian, semua rakyat sedang menanam padi*
Rakyat 1 : Andaaaiiikaaan arek arek Suroboyo bisa makmur ! Indonesia bakal seneng ini ! ( agak medok )
Rakyat 2 : tenang, pasti bisa kok !
Istri Bung Tomo : tapi apakah benar kita tidak akan ada lagi penjajah disini?
Rakyat 1 : Mungkin…
Bung Tomo : ( datang dengan tergesa-gesa ) Bu, ibu dan semua rakyat Surabaya sebaiknya kita berhati-hati karena sekutu dari inggris datang ke daerah kita…
Semua rakyat : Apaaa? ( kaget )
Bung Tomo : ( tegas )untuk itu kita harus mengusir mereka !
Istri Bung Tomo : Dengan cara apa pak? Kita ini kan rakyat jelata yang tidak mungkin menyerang orang asing..?
Bung Tomo : tenang saja bu, disini rakyat Surabaya pasti bisa untuk mengusir penjajah..
Rakyat 1 : Benar benar keterlaluan sekutu datang lagi !! Mereka tidak punya hati nurani !
Adegan 3
Narrator : Sore hari menjelang malam, Bung Tomo sedang beristirahat di ruang tamu sambil mendengar berita dari radio..
Suara radio : Ayo arek-arek Suroboyo, bersabarlah dan mari bersama-sama kita mengusir sekutu dari kota kita tercinta. Karena saat ini sekut sudah menduduki Pangkalan Udara tanjung Perak dan gedung internatio……
*radio dimatikan oleh Bung Tomo*
Bung Tomo : ( teriaaak ) KETERLALUAAAAAAN !
Istri Bung Tomo : Ada apa paaak? Kok teriak teriak?
Bung Tomo : Ini bu, sekutu sekarang sudah menduduki Pangkalan Udara Tanjung perak dan gedung Internatio..
Istri Bung Tomo : yang benarkah? Yasudah bapak sekarang siap-siap dulu saja…
Bung Tomo : iya bu, tolong ibu jaga diri baik baik ya.. jangan keluar rumah.. bapak mmau mengumpulkan arek-arek suroboyo di alun alun..
Istri : ( membawakan peci ) iya pak, ibu akan dirumah saja….. hati-hati ya pak… (salim)
Bung Tomo : Iya bu, pergi dulu yaa…
Istri : Iya pak…
Adegan 4
Narator : setelah mengumpulkan arek-arek Surabaya dan merencanakan strategi di alun-alun untuk perlawanan ditengah malam nanti, Bung Tomo menyiapkan perlengkapan tempur dirumah Ktut Tantri. Ktut Tantri ialah wanita Amerika, yang berjuang membantu rakyat Surabaya.
*setting : dirumah ktut tantric jam 7 malam*
Ktut tantri : bung, perlengkapan sudah selesai, sekarang waktunya kita memberikan woro-woro kepada seluruh arek-arek suroboyo…
Bung Tomo : benar tantri, perlawanan akan dimulai jam sebelas malam…
Narator : Setelah menyiapkan perlengkapan, Bung Tomo dan Ktut Tantri segera kembali ke alun-alun untuk mengusir sekutu bersama semangat arek-arek suroboyo..Sebelum dimulai, Bung Tomo berpidato terlebih dahulu agar memberikan semangat keseluruk arek-arek suroboyo.
Bung Tomo : Teman seperjuanganku sekalian, kita semua harus bisa mengusir penjajah menginjak kota tercinta kita. Lawan genjatan senjata dari sekutu, kita pasti bisa !! Dan ayo setelah ini kita ke gedug internatio !
Semua rakyat : ( bersorak ) YAAA!!
Narator : Tepat pukul 11 malam, perlawanan sengit dimulai. Terdengar suara tembakan menghiasi malam kelam menyeramkan di Gedung Internatio..
#ngambil penonton untuk nambah lawan buat tempur
Narrator : Perlawanan yang sangat sengit ini, membuat Brigadir AWS Mallabi dan tentara sekutunya menambah dendam terhadap rakyat Surabaya. Pada saat itu juga Bung Tomo diancam oleh istri AWS Mallaby yang sangat kejam.
Nyonya Mallaby : Kamu Sutomo? *masih berlangsung perlawanan*
Bung Tomo : Iya benar ada apa?
Nyonya Mallaby : Awaas ! kamu keluargamu serta rakyat Surabaya akan mati ! ( KEJAM )
Bung Tomo : tidak mungkin !!!
Narrator : Tiba-tiba terdengar suara teriakan rakyat Surabaya yang sangat mengagetkan.
Rakyat 1 : Haha sekarang Brigadir AWS mallaby sudah mati !!
Nyonya Mallaby : APAAA? SUAMI KU? OH TIDAK !! JAHAT KAU RAKYAT SURABAYA!
Narrator : Terlihat istri AWS Mallaby menangis deras, dan mayat AWS Mallaby akan dipulangkan ke Inggris. Sedangkan Bung Tomo hanya diam tak bersuara.
Adegan 5
Narrator : Beberapa hari kemudian…, sekutu masih menetap di Surabaya tetapi tidak melanjutkan perlawanan karena masih sedih ditinggal oleh AWS Mallaby. Kini pengganti Mallaby adalah Mansergh yang sangat dendam terhadap rakyat Surabaya. Mansergh pun datang kerumah Bung Tomo dengan muka yang sangat kejam menakutkan.
Mansergh : ( mendobrak pintu rumah Bung tomo )
Istri Bung Tomo : Sabaarr sabarr, siapkah yang diluar?
Mansergh : CEPAAT ! tidak basa basi ! buka pintunya sekarang !
Istri bung tomo : ( kaget ) ada apa anda kesini?
Mansergh : MANA BUNG TOMO?
Bung Tomo : ( datang ) Ada apa ini?
Mansergh : Saya sangat kesal dengan rakyat Surabaya yang sudah menewaskan pemimpin kami, AWS Mallaby .
Bung Tomo : bisa saja nukan kami yang menewaskan ! bisa saja dari tentara sekutu sendiri!
Mansergh : saya gak mau tau pokoknya kalian rakyat Surabaya harus menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 november !
Bung Tomo : Okee, siapa takut
Mansergh : Awas kau ya !!
Adegan 6
Narrator : detik demi detik, hari demi hari.. Tak terasa kurang dari dua minggu lagi pertempuran besar akan dimulai.
Bung Tomo : Ktut Tantri ! Siapkan peralataan tempur kita dan kumpulkan arek-arek Surabaya sekarang !
Ktut Tantri : Siap bung ! kita berkumpul dimana?
Bung Tomo : seperti biasa di alun-alun lalu kita ke gedung internatio lagi, mereka maasih menempati tempat tersebut.
Ktut : Okelah bung !
Narrator : sinar matahari menyengat tanggal 1 november, ketika semua rakyat berkumpul dan merencanakan ulang strategi untuk perlawanan besar beberapa hari kedepan.
Bung Tomo : ( pidato ) Kita sebagai rakyat Surabaya harus mampu ! harus bisa ! demi rakyat dan bangsa kita !
Semua rakyat : (bersorak sorai ) iyaa IYA !
Bung Tomo : Setelah ini strategi kita harus dipersiapkan dengan baik, kita hanya dikasih waktu kurang lebih dua minggu untuk perlawanan terakhir kita sebelum tanggal 10 November pukul 06:00
Narrator : Setelah bung tomo menyelesaikan masalah startegi dan semua rakyat kembali ke rumah masing-masing untuk menyiapkan peralatan tempur mereka.
Adegan 7
Narrator : Hari dimana pertempuran dimulai, sorak sorai rakyat Surabaya membakar semangat melawan sekutu yang kini dipimpin oleh Mansergh. Dalam waktu yang tidak lama sekitar 2 minggu bung tomo sering berpidato didepan arek-arek suroboyo agar mereka semua semangat membela tanah lahir mereka.
Bung Tomo : ayo rek arek suroboyo, maju terus pantang mundur. Demi tuhan dan membela bumi kelahiran kita.
Semua Rakyat : Benaar !!
Naarator : Di pertempuran ini istri bung tomo juga terlibat, yang paling mengesankan adalah Ktut tantri yang tak henti-henti membela Surabaya dari kekuatan asing.
*setting : perlawanan sedang berlanjut *
Bung Tomo : Ktut Tantri terimakasih atas perjuangan mu, atas keringat dan tenaga mu. Saya bangga dengan mu !
Ktut Tantri : Sama-sama bung, ini demi tempat kelahiran orangtua saya tercinta…
Bung Tomo : kalau beitu teruskan perjuangan mu !
Ktut Tantri : siap bung !
Adegan 8
Narrator : tak terasa kurang lebih dua minggu, perlawanan mulai mereda. Walaupun banyak korban jatuh dimana-mana, akhirnya sekutu mulai meninggalkan Surabaya.
Bung Tomo : Rek Arek Surabaya ! saya bangga atas tenaga, cucuran keringat serta darah kalian demi membela kota Surabaya, membela tanah air kita. Semoga apa yang kalian perbuat demi kebenaran dibalas oleh tuhan. Serta untuk para pejuang yang gugur disaat perlawanan, semoga amal ibadahna diterima disisi-NYA. Amiin….
Semua rakyat : Hiduuup Surabaya ! Hidup !!!!
Narrator : Akhirnya rakyat Surabaya kembali merasakan surga dunia, terbebas dari kekuatan asing.
Adegan 1
Narator : Pagi yang cerah kini menjadi kelam saat pasukan sekutu secara tiba-tiba mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak….
*Setting : di Pelabuhan, Brigjen AWS Malaby sedang turun dari kapal bersama sang istri dan pasukan sekutu*
Brigjen AWS Mallaby : ( dengan rasa senang ) HAHA! Akhirnya sampai juga di Surabaya ! Kini aku bisa merampas kekayaan rakyat Surabya !
Nyonya Malaby : ( Dengan gaya yang nge-sok ) Tuan, benarkah kita akan menjadi orang yang lebih kaya di negeri kita nanti?
Brigjen AWS Mallaby : Tentu nyoya, kita akan membawa pulang harta kekayaan disini. Jangan diragukan lagi, kita memang sudah kaya mungkin bisa menjadi juragan kekayaan di Inggris nanti.
Nyonya Mallaby : ( sambil ngipas-ngipas ) Kalau begitu, apa rencana tuan agar mendapatkan harta disini?
Brigjen AWS Mallaby : Kita akan menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak dan gedung Internatio…, itu adalah hal yang mudah nyonya..
Nyonya Mallaby : Okelah tuan, saya akan tetap menemani tuan dimanapun tuan berada..
Adegan 2
Narator : Pada saat itu pula, rakyat Surabaya sedang bekerja di lahan pertanian. Mereka kebanyakan adalah seorang petani, menanam padi demi mendapatkan sesuap nasi atau lebih…
*Setting : di lahan pertanian, semua rakyat sedang menanam padi*
Rakyat 1 : Andaaaiiikaaan arek arek Suroboyo bisa makmur ! Indonesia bakal seneng ini ! ( agak medok )
Rakyat 2 : tenang, pasti bisa kok !
Istri Bung Tomo : tapi apakah benar kita tidak akan ada lagi penjajah disini?
Rakyat 1 : Mungkin…
Bung Tomo : ( datang dengan tergesa-gesa ) Bu, ibu dan semua rakyat Surabaya sebaiknya kita berhati-hati karena sekutu dari inggris datang ke daerah kita…
Semua rakyat : Apaaa? ( kaget )
Bung Tomo : ( tegas )untuk itu kita harus mengusir mereka !
Istri Bung Tomo : Dengan cara apa pak? Kita ini kan rakyat jelata yang tidak mungkin menyerang orang asing..?
Bung Tomo : tenang saja bu, disini rakyat Surabaya pasti bisa untuk mengusir penjajah..
Rakyat 1 : Benar benar keterlaluan sekutu datang lagi !! Mereka tidak punya hati nurani !
Adegan 3
Narrator : Sore hari menjelang malam, Bung Tomo sedang beristirahat di ruang tamu sambil mendengar berita dari radio..
Suara radio : Ayo arek-arek Suroboyo, bersabarlah dan mari bersama-sama kita mengusir sekutu dari kota kita tercinta. Karena saat ini sekut sudah menduduki Pangkalan Udara tanjung Perak dan gedung internatio……
*radio dimatikan oleh Bung Tomo*
Bung Tomo : ( teriaaak ) KETERLALUAAAAAAN !
Istri Bung Tomo : Ada apa paaak? Kok teriak teriak?
Bung Tomo : Ini bu, sekutu sekarang sudah menduduki Pangkalan Udara Tanjung perak dan gedung Internatio..
Istri Bung Tomo : yang benarkah? Yasudah bapak sekarang siap-siap dulu saja…
Bung Tomo : iya bu, tolong ibu jaga diri baik baik ya.. jangan keluar rumah.. bapak mmau mengumpulkan arek-arek suroboyo di alun alun..
Istri : ( membawakan peci ) iya pak, ibu akan dirumah saja….. hati-hati ya pak… (salim)
Bung Tomo : Iya bu, pergi dulu yaa…
Istri : Iya pak…
Adegan 4
Narator : setelah mengumpulkan arek-arek Surabaya dan merencanakan strategi di alun-alun untuk perlawanan ditengah malam nanti, Bung Tomo menyiapkan perlengkapan tempur dirumah Ktut Tantri. Ktut Tantri ialah wanita Amerika, yang berjuang membantu rakyat Surabaya.
*setting : dirumah ktut tantric jam 7 malam*
Ktut tantri : bung, perlengkapan sudah selesai, sekarang waktunya kita memberikan woro-woro kepada seluruh arek-arek suroboyo…
Bung Tomo : benar tantri, perlawanan akan dimulai jam sebelas malam…
Narator : Setelah menyiapkan perlengkapan, Bung Tomo dan Ktut Tantri segera kembali ke alun-alun untuk mengusir sekutu bersama semangat arek-arek suroboyo..Sebelum dimulai, Bung Tomo berpidato terlebih dahulu agar memberikan semangat keseluruk arek-arek suroboyo.
Bung Tomo : Teman seperjuanganku sekalian, kita semua harus bisa mengusir penjajah menginjak kota tercinta kita. Lawan genjatan senjata dari sekutu, kita pasti bisa !! Dan ayo setelah ini kita ke gedug internatio !
Semua rakyat : ( bersorak ) YAAA!!
Narator : Tepat pukul 11 malam, perlawanan sengit dimulai. Terdengar suara tembakan menghiasi malam kelam menyeramkan di Gedung Internatio..
#ngambil penonton untuk nambah lawan buat tempur
Narrator : Perlawanan yang sangat sengit ini, membuat Brigadir AWS Mallabi dan tentara sekutunya menambah dendam terhadap rakyat Surabaya. Pada saat itu juga Bung Tomo diancam oleh istri AWS Mallaby yang sangat kejam.
Nyonya Mallaby : Kamu Sutomo? *masih berlangsung perlawanan*
Bung Tomo : Iya benar ada apa?
Nyonya Mallaby : Awaas ! kamu keluargamu serta rakyat Surabaya akan mati ! ( KEJAM )
Bung Tomo : tidak mungkin !!!
Narrator : Tiba-tiba terdengar suara teriakan rakyat Surabaya yang sangat mengagetkan.
Rakyat 1 : Haha sekarang Brigadir AWS mallaby sudah mati !!
Nyonya Mallaby : APAAA? SUAMI KU? OH TIDAK !! JAHAT KAU RAKYAT SURABAYA!
Narrator : Terlihat istri AWS Mallaby menangis deras, dan mayat AWS Mallaby akan dipulangkan ke Inggris. Sedangkan Bung Tomo hanya diam tak bersuara.
Adegan 5
Narrator : Beberapa hari kemudian…, sekutu masih menetap di Surabaya tetapi tidak melanjutkan perlawanan karena masih sedih ditinggal oleh AWS Mallaby. Kini pengganti Mallaby adalah Mansergh yang sangat dendam terhadap rakyat Surabaya. Mansergh pun datang kerumah Bung Tomo dengan muka yang sangat kejam menakutkan.
Mansergh : ( mendobrak pintu rumah Bung tomo )
Istri Bung Tomo : Sabaarr sabarr, siapkah yang diluar?
Mansergh : CEPAAT ! tidak basa basi ! buka pintunya sekarang !
Istri bung tomo : ( kaget ) ada apa anda kesini?
Mansergh : MANA BUNG TOMO?
Bung Tomo : ( datang ) Ada apa ini?
Mansergh : Saya sangat kesal dengan rakyat Surabaya yang sudah menewaskan pemimpin kami, AWS Mallaby .
Bung Tomo : bisa saja nukan kami yang menewaskan ! bisa saja dari tentara sekutu sendiri!
Mansergh : saya gak mau tau pokoknya kalian rakyat Surabaya harus menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 november !
Bung Tomo : Okee, siapa takut
Mansergh : Awas kau ya !!
Adegan 6
Narrator : detik demi detik, hari demi hari.. Tak terasa kurang dari dua minggu lagi pertempuran besar akan dimulai.
Bung Tomo : Ktut Tantri ! Siapkan peralataan tempur kita dan kumpulkan arek-arek Surabaya sekarang !
Ktut Tantri : Siap bung ! kita berkumpul dimana?
Bung Tomo : seperti biasa di alun-alun lalu kita ke gedung internatio lagi, mereka maasih menempati tempat tersebut.
Ktut : Okelah bung !
Narrator : sinar matahari menyengat tanggal 1 november, ketika semua rakyat berkumpul dan merencanakan ulang strategi untuk perlawanan besar beberapa hari kedepan.
Bung Tomo : ( pidato ) Kita sebagai rakyat Surabaya harus mampu ! harus bisa ! demi rakyat dan bangsa kita !
Semua rakyat : (bersorak sorai ) iyaa IYA !
Bung Tomo : Setelah ini strategi kita harus dipersiapkan dengan baik, kita hanya dikasih waktu kurang lebih dua minggu untuk perlawanan terakhir kita sebelum tanggal 10 November pukul 06:00
Narrator : Setelah bung tomo menyelesaikan masalah startegi dan semua rakyat kembali ke rumah masing-masing untuk menyiapkan peralatan tempur mereka.
Adegan 7
Narrator : Hari dimana pertempuran dimulai, sorak sorai rakyat Surabaya membakar semangat melawan sekutu yang kini dipimpin oleh Mansergh. Dalam waktu yang tidak lama sekitar 2 minggu bung tomo sering berpidato didepan arek-arek suroboyo agar mereka semua semangat membela tanah lahir mereka.
Bung Tomo : ayo rek arek suroboyo, maju terus pantang mundur. Demi tuhan dan membela bumi kelahiran kita.
Semua Rakyat : Benaar !!
Naarator : Di pertempuran ini istri bung tomo juga terlibat, yang paling mengesankan adalah Ktut tantri yang tak henti-henti membela Surabaya dari kekuatan asing.
*setting : perlawanan sedang berlanjut *
Bung Tomo : Ktut Tantri terimakasih atas perjuangan mu, atas keringat dan tenaga mu. Saya bangga dengan mu !
Ktut Tantri : Sama-sama bung, ini demi tempat kelahiran orangtua saya tercinta…
Bung Tomo : kalau beitu teruskan perjuangan mu !
Ktut Tantri : siap bung !
Adegan 8
Narrator : tak terasa kurang lebih dua minggu, perlawanan mulai mereda. Walaupun banyak korban jatuh dimana-mana, akhirnya sekutu mulai meninggalkan Surabaya.
Bung Tomo : Rek Arek Surabaya ! saya bangga atas tenaga, cucuran keringat serta darah kalian demi membela kota Surabaya, membela tanah air kita. Semoga apa yang kalian perbuat demi kebenaran dibalas oleh tuhan. Serta untuk para pejuang yang gugur disaat perlawanan, semoga amal ibadahna diterima disisi-NYA. Amiin….
Semua rakyat : Hiduuup Surabaya ! Hidup !!!!
Narrator : Akhirnya rakyat Surabaya kembali merasakan surga dunia, terbebas dari kekuatan asing.
Binguuuung deh IPA atau IPS...?
Iya benar sekali, belakangan ini saya bingguuuuuuung bangeeett mau milih IPA atau IPS. Ada beberapa kekhawatiran di dua ILMU PENTING ini. Saya akan membahas petunjuk hati yang saya inginkan sekarang yaitu saya ingin masuk IPA. Why? Karena saya terinspirasi ingin menjadi dokter kanker ovarium atau rahim. Disitu akan membahas bagaimana pembelahan sel kanker yang perubahannya sangat cepat dan sudah memakan korban banyak pula di dunia terutama kaum hawa. Saya sangat penasaran mempelajari ilmu itu. Tapi dari hasil beberapa nasehat dari kakak kelas, guru, dan orangtua. Sebenernya mereka mengaharapkan saya IPA, mereka yakin saya mampu di IPA. Tapi, saya khawatir tumbang ditengah jalan karena banyak kegiatan sehingga nilai saya tidak naik, bahkan nilai saya akan turun. Nantib gak dapat PMDK dong buat jalur undangan? Yaps harus diperhatikan dengan baik pula jika ingin dimudahkan masuk kuliahnya. Pelajaran yang kurang saya minati yaitu Kimia dan Fisika, saya lebih suka Biologi yang menfokuskan hapalan walaupun hanya beberapa hitung-hitungannya tapi tidak rumit, atau Matematika yang mempelajari cukup hitungan angka-angka tanpa meikirkan materinya. Sebenrnya juga, saya takut kecapekan di IPA, saya takut nge-dropp karena gak tahan di IPA mungkin banyak orang bisa silang banyak PR, sering ulangan harian, dan materinya sangat banyak. Benar, IPA memang seperti itu. Ada lagi kekhawatiran yang sangat saya ragukan, yaitu sulitnya masuk kedokteran yang bagus di Universitas terbaik di pulau jawa. Yaph, kakak kelas saya memberikan informasi bahwa pesaingnya sangat berat, mungkin banyak peluang di luar pulau jawa. Hmm, pendidikan Indonesia berarti bermutu dong? Buktinya saja kedokteran sangat diminati dari beberapa penjuru daerah dari utara sampai timur negri ini. Saat saya menceritakan ke ibu saya, ibu sayan sangat heran apa yang sebenarnya saya inginkan. Ibu saya juga menyarankan saya masuk jurusan IPA tapi dikuliah nanti ambil saja Akuntasi. Apaa? Itukan IPS berarti sama saja saya mengembat pekuang orang lain terutama anak IPS. Bahkan kalo saya masuk akuntasi ilmu IPA yang pasti untuk mempelajarinya dari IPA apa? Itukan terdapat dari IPS. Selain itu hanya ada 10% universitas di Indonesia yang akan menerima dari jurusan IPA untuk masuk ke IPS. By the way saya akan menjelaskan perasaan hati saya yang sejak dulu kala ingin menjadi seorang entrepreneur (pengusaha ) atau Ahli Ekonomi. Saya bingung, kalo di pelajarann IPS kalo ada materi yang kurang mengerti akan bertanya ke siapa kalo diluar sekolah? Guru privat untuk mapel IPS sangatlah susah dicari. Dan yang saya bingungkan apa sih yang sebenarnya yang saya cita-citakan? Memang ABG LABIL , masih pengen ini itu. Kalo jadi Diplomatik harus jago bahasa asing terutama bahasa inggris… wahh bahasa inggris saya sangat kurang. Terus saya bilang ke ibu saya kalo saya mau masuk jurusan ekonomi-bisnis, ibu saya langsung berkata “ udah psikolog aja, karena ekonomi udah banyak orang yang masuk situ”, berarti ibu saya melihat orang lain yang lebih berpeluang dari saya. Tapi saya yakin InsyaAllah saya bisa masuk jurusan ekonomi-bisnis, saya tidak akan melihat saiingan tapi saya akan melihat masa depan saya nanti akan mejadi seorang entrepreneur atau Ahli Ekonomi. Mulai sekarang seharusnya akuu tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang kurang berguna, tetapi aku harus focus memahami ilmu ekonomi agar mendapatkan gelar sampai doctor nantinya… Amiiiiiin Ya Allah
Langganan:
Postingan (Atom)